Kandungan Zat yang Terdapat Pada Daun Bidara untuk Kesehatan


 Tanaman yang tumbuh di bumi ini memiliki beragam kegunaan maupun manfaat, salah satunya tanaman bidara yang digunakan sebagai obat herbal. Bahkan hal sekecil apapun memilki manfaat. Allah berfirman dalam QS. Ali-Imran ayat 191 yang memiliki arti”

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Hal ini menjelaskan bahwa semua yang telah Allah ciptakan tidak ada yang sia-sia, termasuk tanaman sekalipun. Maka dari itu, manusia haru menggunakan akal dan pikiran yang telah diberikan Allah agar dapat menemukan manfaat tanaman, salah satunya adalah manfaat sebagai obat-obatan. Semua penyakit yang diciptakan oleh Allah SWT telah diciptakan pada penyembuhnya, bahkan banyak hadits yang menjelaskan tentang hal ini, salah satunya adalah

“Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah Azza wa Jalla.” (HR. Muslim)

Salah satu tanaman yang digunkaan sebagai obat herbal adalah tanaman bidara arab. Bidara memiliki nama ilmiah Zizipus Mauritiana. Sedangkan di beberapa daerah memiliki berbagai macam nama panggilan, seperti widara (Jawa, Sunda), Kalangga (Sumba) dan Bekul (Bali). Bidara merupakan tanaman pohin berduri yang memiliki tinggi mencapai 15m, sedangkan diameter batangnya bisa mencapai lebih dari 40cm. Kulit batang memiliki warna abu-abu atau hitam, memiliki tekstur yang pecah-pecah. Daun bidara merupakan daun tunggal yang tumbuh selang-seling, dan memiliki panjang 4-6cm dengan lebar 2,2-4,5cm. Pohon daun bidara memiliki memiliki buah berbiji satu dengan kuliat yang halus, ukurannya sekitar 6x4cm, kulit buah berwarna kekuningan maupun kehitaman, untuk daging buah berwarna putih, renyah dan memiliki rasa yang asam atau manis.

Senyawa utama yang terkandung dalam tanaman bidara adalah flavoid, alkaloid, triterpenoid, saponin, lipid, dan protein. Daunnya juga memiliki kandungan betulinik, asam seanoti, berbagai senyawa flavoid, saponin, tanin, dan triterpenoid. Darri penelitian ini juga menguak bahwa daun bidara memiliki aktivitas antioksidan paling baik dibandingkan dengan ekstrak buah, dan bijinya.

 Senyawa flavonoid memiliki aktivitas sebagai antikanker terhadap berbagai sel kanker. Hal ini telah terbukti efektif terutama terhadap kanker kolon. Kanker kolon adalah kanker usus besar yang memiliki keganasan pada bagian kolon, rektum dan appendix (usus buntu). Kanker kolorektal menempati urutan kejadian kanker ketiga diseluruh dunia, dengan lebih dari 1 juta angka kejadian kanker tiap tahunnya. 

Dari penelitian-penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa daun bidara yang ekstrak dengan pelarut yang berbeda dan akan menghasilkan sifat sitotoksik uang berbeda terhadap beberapa jenis sel kanker. Tidak hanya untuk pengobatan kanker. Orang-orang Arab Badui telah menggunakan pasta dari akarnya untuk pengobatan gusi, serta menggunakan teh yang terbuat dari buahnya untuk meningkatkan ASI dan untuk mengobati hati. Di Negara Sudan, rantingnya digunakan secara eksternal untuk mengobati rematik dan sengatan kalajengking. Sedangkan di Uni Emirat Arab, air rebusan dari daunnya digunakan untuk mengobati rambut rontok.

Sumber:

Raden Ajeng Zalihana Putri. 2017. Uji Aktivitas Daun Bidara Arab Sebagai Antikanker Pada Sel Kanker Kolon melalui Metode MTT dan Identifikasi Senyawa Aktif dengan Metode LC-MS. Malang: PRESS UIN Malang.

Komentar

Posting Komentar